Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Jenuh Dengan Suasana Kerja? Cobain Kerja Remote Dengan Workcation, Yuk!
For Jobseeker

Jenuh Dengan Suasana Kerja? Cobain Kerja Remote Dengan Workcation, Yuk!

Karina

Juli 23 • 5 menit membaca

Rutinitas kerja yang “gitu-gitu” aja bisa bikin kamu ngerasa bosan, apalagi kalau suasana kantor juga serba menjemukan.

Kalau lagi gini, pengen banget rasanya pesen tiket buat pergi liburan, tapi di sisi lain kamu sadar kalau ambil cuti bukan opsi yang memungkinkan karena banyaknya antrean kerjaan yang harus diselesaikan.

Mungkin ini saatnya kamu nyoba workcation.

Konsep kerja remote di dunia kerja udah semakin lumrah berkat canggihnya teknologi. Tren teknologi yang udah banyak mengubah cara kita bekerja bikin kita wajib pintar-pintar mengatur siasat buat menyeimbangkan waktu kerja dan kehidupan pribadi — dan workcation atau kerja sambil liburan adalah salah satu opsi yang bisa kamu ambil. Dengan workcation, kamu bisa dapat work-life balance sekaligus tetap produktif kerja, tapi perhatikan dulu 4 tips ini supaya workcation-mu sukses!

1. Minta izin atasanmu

Workcation memang bakalan lebih gampang dilakukan kalau remote working udah jadi sesuatu yang ngga asing lagi di tempat kerjamu, tapi lumrah ataupun ngga, kamu tetap perlu meminta izin dan menjelaskan detail workcation yang akan kamu ambil, misalnya durasi dan jam kerja selama workcation.

Coba utarakan maksudmu: “Mungkin permintaan saya ini agak aneh, tapi saya sempat kepikiran untuk kerja remote selama satu minggu bulan September nanti.”

Jelaskan juga alasan kenapa kamu berniat ambil workcation“Saya rasa kerja remote akan sangat membantu supaya saya bisa refreshing sejenak, plus saya juga bisa sekalian cari inspirasi buat assignment saya di project <nama project>,” atau, “Dengan kerja remote, saya jadi bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga, tapi juga sambil tetap kerja full buat project <nama project>.”

2. Buat rencana

Setelah izin dari atasan berhasil kamu kantongi, berikutnya kamu perlu menyusun rencana workcation-mu. Workcation di mana enaknya? Kota tetangga yang udah sering kamu datangi, atau destinasi liburan dengan akses wi-fi yang asik buat jadi tempat bersantai?

Di manapun lokasinya, susun itinerary supaya workcation-mu terjadwal. Cari tempat yang tenang agar kamu bisa fokus, tapi punya cukup banyak atraksi dan hiburan untuk melepas penat di luar jam kerja. Kuncinya adalah tanggung jawab: kamu punya kebebasan penuh buat menentukan alokasi waktumu selama workcation, tapi ingat bahwa tujuan utamamu adalah bekerja sambil berlibur, jadi porsi keduanya harus seimbang.

3. Atur ekspektasi

Kalau kamu berencana untuk workcation dengan keluarga, teman, atau pasangan, beritahu bahwa kamu ngga akan bisa diganggu di jam-jam tertentu. Beda ceritanya kalau kamu berencana untuk workcation sendirian: kamu hanya perlu memberitahu rekan kerjamu tentang arrangement kerjamu.

Diskusikan channel yang akan kalian pakai untuk berkomunikasi dan skenario di luar dugaan yang mungkin terjadi. Kamu bisa join meeting lewat video call? Apakah kamu bisa ditelpon kalau ada sesuatu yang urgent? Siapa yang akan mengambil keputusan kalau ada kepentingan penting yang sifatnya mendadak dan kamu tidak bisa dikontak?

4. Tetap produktif, dan have fun!

Sekarang waktunya buat bersenang-senang! Tapi hati-hati, jangan sampai kamu khilaf dan malah keasyikan jalan-jalan, atau justru terlalu konsen sama kerjaan sampai lupa buat liburan.

Tentukan batasan: jangan takut buat ambil break sesekali dan ganti lokasi — misalnya kerja di pinggir pantai atau coffee shop — supaya agenda kerjamu ngga monoton, dan sebaliknya eksplor destinasi yang udah kamu pilih untuk refreshing dari kesibukan sehari-hari.

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!