Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Brrtamu ke Tokopedia (Episode 2): Bincang-Bincang Bersama Sang Unicorn
For Jobseeker

Brrtamu ke Tokopedia (Episode 2): Bincang-Bincang Bersama Sang Unicorn

Karina

Januari 18 • 10 menit membaca

Tokopedia Company Visit – 15 Januari 2019

Kalibrr kembali brrtamu ke Tokopedia! Kali ini, Kalibrr datang dengan mahasiswa dari Perhimpunan Pelajar Indonesia – Australia (PPIA) Monash University untuk memperkenalkan Tokopedia kepada para mahasiswa yang menempuh pendidikan di Australia. Sesi pertemuan ini dibungkus dalam bentuk panel discussion, yang dibawakan setelah pengenalan Tokopedia dan sedikit sneak peek suasana kantor Tokopedia di lantai 52.

kantor-tokopedia

Kalibrr berkesempatan untuk bertemu dengan Ibu Libertha Hutapea selaku Head of People Strategy dari Tokopedia.

Pada hari ini, Company Introduction dibawakan oleh Ibu Libertha, mengenai visi dan misi Tokopedia sebagai perusahaan, dan struktur tim dalam Tokopedia.

libertha-hutapea

 

Stay hungry, stay curious.

“Kalau kalian masih kuliah, kalian perlu banget untuk explore. Dengan bereksplorasi, kalian bisa mendapat pengertian tentang kemampuan apa yang harus terus dikembangkan, dengan tujuan dan timeline yang jelas,” ujar beliau. Pentingnya untuk explore dan understand dalam bidang yang akan digeluti adalah supaya kita punya ekspektasi akan pekerjaan yang kita geluti.

Dalam bincang-bincang, kami juga menyinggung mengenai topik ‘salah jurusan’. Soal salah jurusan, Ibu Libertha juga bercerita tentang perjalanannya dalam meniti karir setelah kuliah. Beliau ternyata banting setir dari mempelajari Industry Engineering selama S1 hingga mengambil People Management untuk S2. Sulit pada awalnya, namun ketika beliau mengerti  ekspektasinya dan melakukan bidang yang kita gemari, rasa klik itu akan datang dengan sendirinya. “Yang penting kita responsible dengan apa yang kita kerjakan, dan rendah hati untuk mengakui kelebihan dan kekurangan pribadi kita.” tutur Ibu Libertha. Beliau meyakini bahwa pembelajaran kita tidak berakhir saat lulus kuliah. Bekerja itu termasuk perjalanan hidup, dan dari setiap perjalanan kita, kesempatan belajar akan terus datang.

 

Start-up: start dari kepercayaan.

Bicara mengenai industri start-up pun, memang merupakan kenyataan bahwa ada banyak start-up di luar sana yang tidak sukses. Tokopedia adalah satu yang berhasil sukses, dan sedikit yang bisa menjadi besar dan menjangkau banyak orang Indonesia. Tokopedia juga bermula atas dasar kepercayaan. Saat ini, banyak yang ingin bekerja dengan Tokopedia, namun itu karena memang atas brand Tokopedia. Pada awal berdirinya Tokopedia, para Nakama yang bergabung adalah mereka yang memang percaya kepada Pak William dan Pak Leon.

Start-up adalah tentang kepercayaan. Kamu perlu tahu siapa yang kamu percaya.” karena dari kepercayaan bersama itulah, Tokopedia dapat berkembang besar. Dalam perjalanannya hingga besar pun, prinsip kepercayaan ini masih tetap dipakai. Ibu Libertha membahas bahwa sesungguhnya, terlepas dari kemampuan akademik dan besar pengalaman, salah satu penentu bisa bergabungnya seorang Nakama ke perusahaan adalah kecocokan karakter dengan budaya Tokopedia. Tokopedia ingin membantu membimbing para Nakama dan berjalan dalam sebuah journey bersama-sama untuk waktu yang panjang.

Ibu Libertha juga tidak setuju pada anggapan bekerja di start-up sama dengan tidak punya karir yang jelas. Baginya, karir itu tidak bergantung dari faktor luar. Ada orang-orang yang merasa karir adalah bekerja dalam lingkungan yang dinamis, berani menciptakan hal baru, dan mewujudkan mimpinya. Namun ada juga yang merasa bahwa bekerja dalam lingkungan yang cenderung stabil dan monoton pun, adalah sebuah karir. “Pilihannya tergantung apakah kamu memang orang yang menggemari challenge, atau lebih menyukai harmoni, stabilitas dan keteraturan.” Industri start-up, bagi Ibu Libertha, memang sebenarnya lebih cocok bagi mereka yang mereka yang menyukai tantangan, memiliki karakter sebagai “dreamers” dan “builders“.

speakers-from-tokopedia

Tim Kalibrr kembali memasuki ruangan auditorium untuk bergabung dalam panel discussion dengan Herman Wijaya, selaku VP of Engineering; Samuel Sentana, selaku Head of Financial Technology; dan Stephanie Liz, selaku Senior Business Development dari Tokopedia. Ibu Fitri Naviati selaku Recruitment and Employer BrandingSenior Lead juga bergabung dengan tiga leaders Tokopedia yang hadir pada kesempatan kali ini. Panel discussion ini membahas tentang Tokopedia dan mengenal lebih jauh mengenai online marketplace tersebut di tahun 2019 ini.

Dalam salah satu sesi tanya jawab, Bapak Samuel menyinggung juga tentang perjalanan karirnya. Beliau berkata bahwa semua langkah dalam perjalanan karir kita akan selalu memiliki risk, sebuah ketidakpastian yang bisa saja memiliki hasil yang tidak begitu diinginkan. “Prinsipnya adalah curbing the risk.” ujar Bapak Sam, yang kemudian melanjutkan ceritanya tentang pengalaman beliau sebelumnya dalam membantu dua perusahaan untuk mencapai IPO. Bagi Bapak Samuel, komunikasi dan belajar mengenai internal serta eksternal yang dapat mendukung proses IPO menjadi prioritas utama. “Seperti dalam proses IPO, pada awalnya sebuah perusahaan memiliki sebuah risk. Besar-kecilnya risk itu bisa jadi karena ketidaktahuan kita akan sesuatu. Mempelajari seluk-beluk sebuah masalah itu perlu agar kita bisa meminimalisir damage yang kemungkinan terjadi.”

Evolution dan sustainability: Pedoman Tokopedia

Pak Samuel juga menyinggung tentang perjalanan karirnya di Tokopedia. Satu poin yang menggelitik adalah ketika disinggung mengenai tren start-up yang tengah besar sekarang. “Tidak ada mature market yang menggunakan cashback sebagai senjatanya ya—kecuali di Indonesia sejauh ini.” Hal ini juga disetujui oleh Bapak Herman, yang ikut tertawa mengingat di saat Tokopedia mengeluarkan program E-samsat, sempat terdengar komentar bahwa ‘kalau lewat Tokopedia, tilang bisa dapat cashback’.

Tokopedia melihat perkembangan bisnis kedepannya harus lebih sustainable. Tidak bisa lagi dengan cara cashback, sebab kembali lagi, Indonesia tidak akan pernah menjadi mature market jika terus melakukan praktik bakar uang. “Dalam bisnis, sustainability adalah bagian penting dari curbing the risk.” ucap Bapak Samuel.

Berkarir di Tokopedia tentunya sudah membuat ketiga leaders Tokopedia ini memiliki perjalanan dan merasakan perubahannya masing-masing. Hal-hal seperti individual-oriented berubah menjadi team-work oriented, dimana budaya ini tidak hanya berakhir dalam konsep namun sudah terasa mendarah-daging dalam keseluruhan perusahaan. Hal tersebut menjadi sesuatu yang mewarnai perjalanan karir mereka yang membuat tagline mereka terasa semakin menyentuh hati. “It’s been a journey.” merupakan kata penutup dari para leaders Tokopedia untuk sesi panel discussion.

pemberian-piagam

Bincang-Bincang bersama Mahasiswa Monash

Tak terasa, penghujung acara sudah tiba. Acara brrtamu kali ini ditutup dengan sesi networking dan bincang-bincang seputar kesempatan bekerja bagi para partisipan dari PPI di jam makan siang dengan tim Tokopedia. Dalam waktu makan siang ini pula, Tim Kalibrr bertemu dengan salah satu partisipan dari Monash University, Nowsky Bombang.

“Sharing session lewat panel discussion hari ini bagus banget!” ucap Nowsky sambil tersenyum-senyum. “Untuk tema seputar company introduction, acara ini sudah ngasih gw pengertian yang komplit banget. Di kedepannya jika memang dari pihak Kalibrr atau Tokopedia dapat mengadakan career mentoring yang spesifik untuk bidang engineering, sih, bakal bagus banget ya.” Nowsky juga bercerita bahwa ketakutannya saat awal-awal mencari kerja adalah waktu menganggur yang lama, sehingga ia merasa bahwa career advisory dan mentoring, apalagi dalam bidang yang spesifik dan technical akan sangat berguna.

Terima kasih bagi semuanya yang sudah hadir dalam acara brrtamu kali ini, semoga kita berjumpa lagi di lain waktu! 

Kalau kamu tertarik untuk bekerja di Tokopedia, selalu ada kesempatan untukmu menjadi Nakama DI SINI!

Nowsky-Bombang

 

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!