Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Employer > Mengurangi “Bias” dengan Teknologi AI dalam Recruitment 4.0
For Employer

Mengurangi “Bias” dengan Teknologi AI dalam Recruitment 4.0

Karina

November 19 • 5 menit membaca

Bias manusia yang sering terjadi dalam proses recruitment tanpa sadar membuat recruitment menjadi tidak adil. Sebelum melakukan proses interview, biasanya dilakukan screening CV dan resume kandidat yang melamar. Sejumlah penelitian menunjukkan proses ini mengarah ke bias yang signifikan terhadap perempuan, minoritas, dan pekerja dengan umur yang lebih tua.

 

Platform candidate sourcing seperti Kalibrr, Linkedin sudah sedemikian suskesnya, sehingga rata-rata terdapat 250 job seekers yang melamar untuk setiap posisi yang terbuka. Proses seperti ini jelas saja tidak bisa ditangani secara manual. Jadi, perekrut membatasi peninjauan mereka hanya terhadap 10% hingga 20% dari jumlah pelamar yang menurut mereka akan sangat menjanjikan. Biasanya peninjauan ini didasarkan pada lulusan universitas terkemuka, atau pelamar yang berasal dari industri sejenis. Tapi biasanya peninjauan berdasar kriteria tersebut sangat berpotensi terjadi bias. Namun sekarang, hal ini bisa dihindari dengan hadirnya teknologi AI.

AI (Artifical Intelligence) berfungsi untuk mencocokkan dan menyediakan profil kandidat dari berbagai sumber talent pool yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, AI juga berperan untuk menyaring setiap lamaran yang masuk dengan melihat dan mempelajari keterampilan para kandidat, kemudian setiap kandidat akan direkomendasikan ke lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka tersebut sehingga mengurangi terjadinya bias dalam proses recruitment.

AI memegang janji terbesar untuk menghilangkan bias dalam proses recruitment karena dua alasan utama, yaitu:

Kelebihan AI adalah rekruter dapat mendesainnya untuk memenuhi spesifikasi tertentu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu prinsip utama AI adalah bahwa AI harus dirancang sehingga dapat diaudit dan bias yang ditemukan di dalamnya dapat dihilangkan. Audit AI harus berfungsi seperti halnya pengujian keselamatan mobil baru sebelum seseorang mengendarainya. Jika standar tidak terpenuhi, teknologi yang rusak harus diperbaiki sebelum diizinkan diproduksi.

Sangat mengejutkan bahwa perusahaan saat ini tanpa malu-malu mengakui bahwa hanya sebagian kecil dari jutaan pelamar yang mendaftar yang mendapatkan kesempatan untuk ditinjau.

Semakin berkembangnya zaman dan teknologi, para recruiter sebaiknya perlu memperbarui teknik recruitment untuk benar-benar mendorong kesempatan yang sama untuk setiap kandidat yang mendaftar. Dengan adanya kehadiran teknologi AI, hal ini bisa diwujudkan dengan mudah. Secara tidak langsung, peran AI berpotensi mengurangi segala bentuk pengeluaran dan kerugian yang diakibatkan oleh salah rekrut, baik kerugian dalam hal waktu, materiil, maupun immaterial.

AI dalam Recruitment 4.0

mengurangi bias rekrutmen

Sulit rasanya untuk menghilangkan bias manusia, tetapi sangat mungkin untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bias dengan menggunakan teknologi AI. AI di Recruitment 4.0 berfungsi untuk mencocokkan dan menyediakan profil kandidat dari berbagai sumber talent pool yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu AI juga berperan untuk menyaring setiap lamaran yang masuk dengan melihat dan mempelajari keterampilan para kandidat, kemudian setiap kandidat akan direkomendasikan ke lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka tersebut.

Dengan menggunakan teknologi AI, recruiter tidak perlu lagi bersusah payah untuk menyaring setiap kandidat secara manual. Selain bisa menghemat waktu, ini bisa membantu menyaring kandidat dengan lebih akurat.

Kalibrr adalah salah satu platform Recruitment 4.0 yang telah menggunakan teknologi AI tersebut. Advance technology AI Kalibrr disini membantu menyaring dan merekomendasikan daftar-daftar kandidat dengan keterampilan, pengalaman, dan preferensi yang sesuai dengan kebutuhan recruiter.

Teknologi ini sangat membantu mempersingkat waktu dalam menyortir dan menemukan kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain mempersingkat waktu, mereka juga merasa konsep ini membantu mereka dalam menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan mudah. Selain itu, masih ada fitur-fitur Kalibrr lainnya yang akan lebih memudahkan para recruiter saat melakukan proses recruitment sehingga proses ini bisa menjadi lebih efektif dan efisien.

cta

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!